Friday, February 15, 2008

SIFAT-SIFAT ALLAH SWT


Standar Kompetensi

(Aqidah)

:

2. Meningkatkan Keimanan kepada Allah SWT melalui Pemahaman Sifat-sifat-Nya

Kompetensi Dasar

:

2.2 Membaca ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan sifat- sifat Allah SWT

2.3 Menyebutkan arti ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah SWT

2.4 Menampilkan perilaku sebagai cermin keyakinan akan sifat-sifat Allah SWT

Indikator

:

2.2.1 Membaca ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan sifat nafsiyah (Wujud).

2.2.2 Membaca ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan sifat-sifat salbiyah (Qidam, Baqa’, Mukhalafatu lilhawadits, Qiyamuhu binafsih, dan Wahdaniyyah).

2.2.3 Membaca ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan sifat-sifat ma’ani (Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayyat, Sama’, Bashar, dan Kalam).

2.3.1 Menerjemahkan ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan sifat nafsiyah (Wujud).

2.3.2 Menerjemahkan ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan sifat-sifat salbiyah (Qidam, Baqa’, Mukhalafatu lilhawadits, Qiyamuhu binafsih, dan Wahdaniyyah).

2.3.3 Menerjemahkan ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan sifat-sifat ma’ani (Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayyat, Sama’, Bashar, dan Kalam).

2.4.1 Menyerahkan diri kepada Allah dengan cara bertawakkal.

2.4.2 Belajar giat untuk mendapatkan nikmat dan karunia Allah.

2.4.3 Berbuat baik terhadap sesamanya dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi.

Materi Ajar:

Sifat-sifat Allah SWT

1. Sifat Nafsiyah (dirinya)

  • Wujud. Artinya ada, dan mustahil Allah bersifat Adam (tidak ada). Dalil naqlinya: QS. Ad-Dukhan: 7-8.

2. Sifat-sifat Salbiyah (berbeda dari yang lain)

  • Qidam. Artinya terdahulu tidak berawal, mustahil Allah bersifat huduts (tidak ada). Dalil naqlinya: QS. Al-Hadid: 3.
  • Baqa’, Artinya kekal, mustahil Allah bersifat fana (rusak/ada batas akhir). Dalil naqlinya: QS. Ar-Rahman: 26-27.
  • Mukhalafatu lilhawadits. Artinya berbeda dengan makhluk-Nya, mustahil Allah bersifat mumatsalatu lil hawaditsi (serupa dengan makhluk). Dalil naqlinya: QS. Asy-Syura: 11.
  • Qiyamuhu binafsih. Artinya Allah berdiri sendiri atau tidak memerlukan bantuan pihak lain, mustahil Allah bersifat qiyamuhu bighairihi (memerlukan bantuan pihak lain). Dalil naqlinya: QS. Ali-Imran: 2.
  • Wahdaniyyah. Artinya Allah itu esa/tunggal, mustahil Allah bersifat ta’adud (berbilang/lebih dari satu). Dalil naqlinya: QS. Al-Anbiya: 22.

3. Sifat-sifat Ma’ani (maknawi)

  • Qudrat. Artinya Allah berkuasa atas segala sesuatu, mustahil Allah bersifat ajzun (lemah). Dalil naqlinya: QS. Al-Mulk: 1.
  • Iradat, Artinya terdahulu berkehendak, mustahil Allah bersifat karahah (terpaksa). Dalil naqlinya: QS. Yasin: 82.
  • Ilmu. Artinya mengetahui atau pandai, mustahil Allah bersifat jahlun (bodoh). Dalil naqlinya: QS. Al-Hujurat: 16.
  • Hayyat. Artinya hidup, mustahil Allah bersifat mautun (mati). Dalil naqlinya: QS. Al-Baqarah: 255.
  • Sama’. Artinya mendengar, mustahil Allah bersifat summun (tuli). Dalil naqlinya: QS. Al-Maidah: 76.
  • Bashar. Artinya melihat, mustahil Allah bersifat umyun (buta). Dalil naqlinya: QS. Al-Hujurat: 18.
  • Kalam. Artinya berfirman atau berkata, mustahil Allah bersifat bukmun (bisu). Dalil naqlinya: QS. An-Nisa: 164.











No comments: